Sabtu, 03 Oktober 2015

ASSISTEN PELATIH PERSIJA MULAI MELARAT

Kevakuman yang berkepanjangan membuat kehidupan para pelatih dan pemain Persija Jakarta semakin sulit. Soalnya mereka tidak mendapatkan pemasukan dari pihak klub. Sedangkan manajemen Macan Kemayoran tidak bisa meraup untung dari hancur leburnya Liga Indonesia (LI). "Ya, saya tidak tahu bagaimana pemain mendapatkan pemasukan. Tidak usah pemain, yang lainnya (pelatih dan ofisial tim) juga susah," kata Asisten Pelatih Persija Satia Bagdja Ijatna kemarin. Meski telah kehilangan profesi sebagai anggota di PT Persija Jaya Jakarta, Satia Bagdja masih memiliki pekerjaan lain sebagai dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Kemudian pelatih kepala Rahmad Darmawan aktif di Tim Persatuan Sepak Bola Angkatan Laut (PSAL) menjadi penasehat teknik. Namun, nasib asisten pelatih dan pemain lain juga ada yang tidak seberuntung mereka. "Memang susah situasinya kaya gitu. Kalau yang mempunyai bisnis-bisnis, ya masih bisalah atur nafas," gambaran mantan asisten pelatih Sriwijaya FC tersebut. Artinya pelatih dan pemain tim oranye berharap besar untuk digulirkan lagi Indonesia Super League (ISL) musim depan. Caranya, pemerintah bersikap legowo untuk memberikan izin pertandingan. Sebab, kompetisi ataupun turnamen tetap harus dilaksanakan karena ini menyangkut perut banyak orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar